Konsep, Teknik dan Prosedur Karya Tari Kreasi
A. Konsep Karya Tari Kreasi
Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah kita tonton, ada tari nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh.Apakah tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut?
Dari pengamatan itu kita sudah bisa menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari masyarakat petani.
Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami, selanjutnya diolah dengan ‘digayakan’ untuk menjadi sebuah tari.
Apakah tari bisa terlahir dari peniruan?
Proses pengolahan gerak itu dilakukan dengan cara penggayaan untuk memperindah (stilatif) atau bisa juga dengan merombak gerak sehingga berbeda dari gerak asalnya (distortif).
Dari contoh tari tani dan tari nelayan, kita bisa manarik simpulan bahwa tari ternyata bisa terlahir dari peniruan atau imitatif, sama halnya dengan tari merak dari Sunda dan tari Cendrawasih dari Bali, yang tercipta oleh seniman karena ketertarikannya pada keindahan dan perilaku binatang-binatang tersebut serta menjadi sumber inspirasi dalam berkarya tari.
Darimana asal terciptanya karya tari?
Dari dua contoh tersebut terdapat dua sumber
penciptaan berkarya tari yaitu: peniruan terhadap perilaku manusia
dan peniruan perilaku binatang yang selanjutnya ‘digayakan’ atau diperindah
untuk keperluan tari.
Selain dari tari-tari yang bersifat imitatif, terdapat pula tari yang
menggambarkan tokoh tokoh yang terdapat dalam cerita, seperti Gatot kaca
tokoh pahlawan dalam cerita wayang Maha barata, atau Hanoman tokoh pahlawan
dalam cerita Ramayana.
Penggambaran tokoh tokoh tersebut dalam tari Sunda, Jawa, dan Bali memiliki persamaan dalam busana dan gerak tari dengan karakternya yang gagah. Apabila disandingkan busana tari Gatot kaca Jawa dan tari Gatotkaca Sunda, tidak terlihat perbedaannya.
Begitu pula busana tari Hanoman Jawa dan busana tari Hanoman Bali, busananya memiliki kemiripan. Akan tetapi, apabila sudah bergerak akan terlihat perbedaannya. Perbedaannya bukan hanya dari iringannya saja, tetapi perpaduan komposisi geraknya juga berbeda.
Sebuah karya tari bisa bersumber dari cerita dan tokoh-tokoh?
Dalam hal ini, terjadi perbedaan cita rasa seniman dalam mengekspresikan
tokoh-tokoh pahlawan tersebut dan menerjemahkannya dalam karya tari. Dari
sisi ini kita bisa memperoleh pembelajaran bahwa sebuah karya tari bisa
bersumber dari cerita dan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita bisa
diwujudkan menjadi karya tari.
Tentu saja mewujudkan tokoh ke dalam karya tari memerlukan pemahaman pada sifat tokoh berdasarkan pada ceriera, lalu diolah menjadi gerak yang ‘digayakan’ berdasarkan persepsi penciptanya.
Ternyata, dari sumber yang sama menghasilkan tari yang berbeda gaya. Dari pengamatan terhadap tari di atas, kita bisa memahami bahwa tari tercipta karena berbagai asal stimulus (penglihatan, pendengaran, perasaan) yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan konsep:
Ternyata tari tercipta karena berbagai asal
Dari pengamatan terhadap tari di atas, kita bisa memahami bahwa tari tercipta karena berbagai asal stimulus (penglihatan, pendengaran, perasaan) yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan konsep:
- peniruan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatang;
- perwujudan tokoh cerita; dan
- mengacu lagu atau guru lagu.
Adakah sumber penciptaan lainnya? Silahkan kamu diskusikan dengan teman mengenai sumber penciptaan yang terdapat di lingkungan sekitarmu. Tentunya, kamu telah mengamati gerak tari dari berbagai sumber belajar dan juga telah mendiskusikan hasil pengamatan tersebut.
Apa hal yang umum tentang tari?
Terdapat hal umum mengenai tari yang medianya gerak yaitu memiliki tenaga, ruang, dan waktu. Masih ingatkah konsep tenaga, ruang, dan waktu dalam tari? Komposisi/perpaduan ruang, tenaga, dan waktu yang dikelola pencipta dalam berkarya tari akan menumbuhkan tata tari yang unik.Penafsiran yang berbeda terhadap peristiwa alam dan tokoh dalam sebuah cerita, melahirkan gaya tari yang berlainan. Hal tersebut dipengaruhi salah satunya pengalaman berkarya senimannya, sesuai dengan pepatah dimana bumi dipijak di situ langit di junjung.
Nilai sebagai acuan baik-buruk bagi sebuah masyarakat akan mewarnai produknya termasuk tari. Dengan demikian, sangat tidak mungkin kita menilai keindahan tari Bali dengan konsep keindahan tari Jawa atau konsep keindahan yang dimiliki etnis lainnya. Di bawah ini terdapat foto tari karya kawan kalian yang mengembangkan unsur tenaga, ruang, dan waktu dari tema lingkungan.
![]() |
Konsep Karya Tari Kreasi |Gerak dengan unsur tenaga kuat |
Dari gambar di atas, tampak tampilan teknik gerak tari yang menggabungkan ciri khas tari beragam etnis. Teknik gerak kaki dari tari Papua mewarnai karya tari ini. Memang sangat membanggakan Indonesia memiliki teknik gerak tari yang berbeda antar etnis satu sama lainnya.
Ada yang bergerak selalu bertepatan dengan ketukan (on beat), ada yang dilakukan dengan gerak yang mendahului ketukan atau malahan sebaliknya, ada pula gerak yang dilakukan dengan tenaga yang sedang atau kuat.
Perbedaan tersebut diakibatkan oleh tenaga yang digerakkan, ruang gerak, dan waktu melakukannya yang berbeda-beda. Gerak tari pada Gambar 10.1 menunjukkan gerak tari memiliki unsur tenaga yang kuat, gerak dilakukan secara rampak oleh para penari, seorang penari yang diangkat oleh penari lainnya seperti mengangkat sebuah benda berat, yang memiliki arti tenaganya kuat.
Tenaga yang digunakan oleh penari untuk menyangga temannya tentu lebih besar dibandingkan dengan tenaga penari yang berada di atas. Kekuatan tenaga menahan temannya tertumpu pada kedua tangan. Begitu pula dalam setiap melakukan gerak, tentunya diperlukan sebuah tenaga. Penggunaan tenaga memiliki intensitas kuat, sedang, dan lemah tergantung cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
![]() |
Prosedur Karya Tari Kreasi |Pose gerak tangan membuka lebar |
Gerak tari pada Gambar 10.2 pose gerak menunjukkan ruang gerak luas yang terlihat antara badan dan lengan yang dilakukan penari secara berkelompok. Masing-masing penari melakukan ruang gerak yang sama.
Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan, atau kelompok. Selain gerak memerlukan tenaga dan ruang, gerak juga memerlukan waktu. Setiap gerakan yang dilakukan membutuhkan waktu. Perbedaan cepat, lambat gerak berhubungan dengan tempo.
Jadi, tempo merupakan cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Fungsi tempo pada gerak tari untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati.
Lihat pada Gambar 10.3 pose gerak hormat diantara penari yang satu dengan penari yang lainnya berbeda. Penari yang satu dilakukan dengan tempo yang cepat, sementara penari berikutnya dilakukan dengan tempo yang lambat, sehingga menghasilkan tempo yang berbeda dengan melakukan gerakan yang sama.
![]() |
Karya Tari Kreasi |Gerak hormat yang ditampilkan dengan tempo dan level yang berbeda |
Materi Terkait Seni dan Budaya K13 Kelas 11
Materi Terkait: Seni dan Budaya K13 SMA/MA/MAK/SMK Kelas 11- Arti, Jenis, Bentuk, Teknik Pementasan Teater, Kreatifitas Serta Unsurnya
- Tahap Pelaksanaan Merancang Pementasan Teater
- Pengertian, Unsur, Teknik, Kreativitas dan Merancang Pementasan Teater
- Arti, Bentuk, Jenis dan Nilai Estetis Kritik Tari
- Pengertian, Jenis, Langkah, dan Mengomunikasikan Kritik Musik
- Pengertian, Teknik dan Prosedur Pertunjukan Musik
- Arti, Jenis, Fungsi, dan Cara Menulis Kritik Karya Seni Rupa
- Pengertian, Manfaat, Tujuan dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa
B. Teknik Berkarya Tari Kreasi
Teknik dan proses gerak tari tradisional bermacam-macam. Beruntunglah Indonesia memiliki keteknikan tari yang berbeda-beda setiap daerahnya. Boleh jadi teknik gerak dan prosesnya sama tetapi memiliki istilah berbeda, tetapi mungkin juga ada yang sama dalam teknik dan prosesnya serta memiliki istilah yang sama.Apa tolak ukur nilasi keindahan karya tari kreasi?
Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian. Penguasaan teknik gerak dasar tari tertentu sekaligus menjadi tolak ukur mengenai nilai keindahannya.Sebagai contoh teknik tari Bali berbeda dengan teknik tari Jawa, nilai keindahannya pun berbeda. Tidak mungkin seseorang menilai tari Bali dengan teknik keindahan tari Jawa atau sebaliknya.
Teknik gerak dasar ini terdiri dari: gerak kepala, gerak badan, gerak tangan, dan gerak kaki.
Dari keempat teknik ini, kalian dapat mengembangkan dan menerapkan menjadi sebuah kesatuan tarian yang utuh. Nah, untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar-gambar gerak tari di bawah ini.
1. Teknik gerak kepala
2. Teknik gerak badan
Posisi seperti ini (Gambar 10.6) badan tegak arah hadap ke depan, menurut kamu ini kemana saja badan ini dapat digerakkan? Nah betul, badan ini dapat digerakkan diputar ke kiri, dan diputar ke kanan. Apabila diputar ke ke kanan badan menjadi serong kanan, apabila ke kiri menjadi serong kiri. Gerak badan juga dapat dilakukan ke atas, dan ke bawah. Hampir disetiap tari di Indonesia menggunakan arah hadap yang bervariasi. Gerak badan yang berputar 180o terdapat pada Topeng Cirebon Gaya Losari yang disebut ngelier.3. Teknik gerak tangan
4. Teknik gerak kaki
Catatan I :
- Amati gerak tari kreasi dari narasumber yang ada di lingkungan dan menonton pertunjukan tari secara langsung.
- Amati teknik gerak kepala, badan, tangan dan kaki yang menjadi ciri khas narasumber yang kamu amati.
- Cobalah lakukan gerak kepala, badan, tangan, dan kaki yang menjadi ciri khas narasumber yang kamu amati.
- Menurut kamu apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan gaya?
Catatan II: Setelah mengamati pertunjukan tari dari sumber lain seperti internet, menonton pertunjukan tari langsung atau melalui VCD, dan sumber belajar lainnya, kamu dapat melakukan diskusi dengan teman.
- Bentuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang.
- Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi.
- Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi, gunakanlah tabel yang tersedia dan kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan.
C. Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi
Dari pengalaman sebelumnya yang telah kamu lakukan secara naluriah, sebenarnya kamu telah membuat sebuah karya tari yang secara teoritis mengikuti langkah dan kaidah proses penciptaan tari, seperti yang telah diungkapkan oleh Hawkins (2003) dalam bukunya yang berjudul Creating through the Dance. Adapun langkahnya sebagai berikut.1. Eksplorasi
Eksplorasi yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk menghasilkan teknik gerak. Pada kegiatan ini kamu dipersilahkan untuk berimajinasi dan melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya hayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk gerak.2. Improvisasi
Improvisasi yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat banyak.3. Evaluasi
Evaluasi yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari.4. Komposisi
Komposisi yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang kamu temukan.Latihan Eksplorasi Ragam Gerak
Coba kamu gabungkan teknik gerak tangan dengan teknik gerak kaki berdasarkan gambar yang kalian pilih! Coba kamu rangkaikan dan kreasikan gerak dasar (kepala, badan, tangan, kaki) yang kamu pelajari dari empu tari atau sumber belajar lainnya.Sekian dan sampai disini tentang Konsep-Teknik serta Prosedur Karya Tari Kreasi semoga dapat berguna dan bermanfaat terimakasih.
Posting Komentar untuk "Konsep, Teknik dan Prosedur Karya Tari Kreasi"