Mengenal Jenis Penonton, Apresiasi, dan Pendidikan Teater
Jenis Penonton, Apresiasi, dan Pendidikan Teater
A. Apa Itu Penonton Teater?
Penonton teater dibedakan menjadi penonton umum atau penonton awam dan
penonton kritis. Dalam membaca teks sastra disebut sebagai common readers dan
real readers. Penonton awam menikmati pementasan drama semata hanya untuk
mencari hiburan. Sedangkan penonton kritis, menonton drama untuk keperluan
kritik dan apresiasi. Penonton kritis dapat menilai baik buruknya pementasan
dari segi pemeranan, artistik, dan penyutradaraan. Penonton umum senang dengan
apa yang dilihat karena dapat memberi hiburan, sedangkan penonton kritis akan
menilai aspek-aspek pementasan menurut kaidah pementasan. Penonton kritis
disebut juga sebagai apresiator dan kritikus drama.
![]() |
Mengenal Jenis Penonton, Apresiasi, dan Pendidikan Teater |
Bagaimana Dan Apa Maksud Penonton umum
Penonton umum dapat bertepuk tangan, memberi aplaus ketika ada adegan lucu,
seksi, menegangkan, atau konyol. Mereka juga terpukau dengan adegan yang
menakjubkan dari penampilan tokoh dan paduan artistik yang terlihat di
panggung. Penonton umum menikmati pertunjukan sekedar rekreasi, mencari
hiburan, dan meluangkan waktu datang ke tempat pertunjukan dengan berbagai
motivasi.
Bagaimana Dan Apa Maksud Penonton serius
Penonton serius adalah para apresiator yang melakukan penilaian jalannya
pertunjukan baik berkait dengan naskah maupun produksi pementasan. Dalam
hubungannya dengan naskah, penonton serius memahami dengan pasti naskah drama
yang dipentaskan. Bahkan mereka mengetahui aspek struktur teks seperti jalan
cerita, tokoh, latar, tema dan dialog-dialog kunci dalam teks drama. Mereka
juga memahami aspek teknis pementasan berkait dengan pemeranan,
penyutradaraan, dan artistik pertunjukan.
Penonton serius tidak akan terlambat
Penonton serius tidak akan terlambat datang ke gedung pertunjukan dan akan
pulang setelah selesai pertunjukan berakhir. Mereka biasanya juga akan
berdiskusi dalam kegiatan evaluasi pertunjukan pada teater kampus dan teater
amatir, termasuk teater yang hadir karena kegiatan kurikuler menempuh mata
kuliah kajian drama. Mereka akan memberi masukan-masukan aspek penggrapanan
naskah, pemeranan, penyutradaraan, dan artistik pertunjukan. Mereka juga
menulis kritik teater dalam sebuah pertunjukan di media massa cetak rubrik
budaya. Termasuk kategori penonton serius adalah kritrikus sastra, kritikus
teater, dosen sastra, mahasiswa seni dan pertunjukan, peminat sastra dan
pertunjukan, mahasiswa teater, musik, senirupa dan mahasiswa yang fokus pada
persoalan sastra, budaya, dan teater.
Penonton serius akan memahami berbagai tempat gedung pertunjukan
Penonton serius akan memahami berbagai tempat gedung pertunjukan, agenda
pementasan teater, komunitas teater, dan terlibat pada masalah sastra, budaya,
dan khususnya teater. Mereka juga memiliki jaringan pekerja sosial, budaya,
dan teater di berbagai kota. Mereka juga terlibat dalam berbagai pelatihan
teater, pementasan teater, dan apresiasi teater. Mereka juga terlibat dalam
pengembangan jaringan budaya di masyarakat.
B. Bagaimana Dan Apa Maksud Apresiasi Teater?
Menonton teater sebagai salah satu bentuk apresiasi. Kegiatan apresiasi adalah
kegiatan memahami pementasan drama sehingga tumbuh pengertian dan pada
akhirnya dapat membuat sebuah penilaian. Seorang apresiator drama akan
bersifat kritis terhdap apa yang ditontonnya. Kekritisan apresiator dapat
diwujudkan dengan menyusun resensi pementasan di media massa, atau memberi
masukan dalam bentuk diskusi yang biasanya dilakukan sehabis pertunjukan
melibatkan stakeholder drama, seperti produser, sutradara, crew, penonton, dan
apresiator.
Pada tahap pemahaman seorang apresiator teater akan memahami naskah, proses
penggarapan termasuk di dalamnya pemeranan, penyutradaraan, dan artistik
pertunjukan. Pada tahap penilaian seorang apresiator akan menilai kelebihan
dan kekurangan suatu pertunjukan dari aspek pemeranan, penyutradaraan dan
artistik pertunjukan.
Apresiastor yang baik bisa menentukan pemeran terbaik, adegan terbaik,
penyampaian pesan terbaik, dan dialog kunci terbaik yang diucapkan tokoh, dan
penciptaan mood dalam adegan.
C. Apa Itu Teater dan Pendidikan
Semua orang yang terlibat dalam pertunjukan teater khususnya aktor dan awak
produksi memiliki pengalaman dalam kegiatan berteater, di antaranya seperti
berikut ini.
Tumbuhnya kesadaran
Tumbuhnya kesadaran akan disiplin menepati waktu latihan, target pencapaian
menghafal dialog dan membentuk karakter tokoh, serius melaksanakan perintah
sutradara dalam adegan demi adegan. Kehilangan satu pemeran akan mengganggu
jalannya proses latihan. Kehilangan satu aktor menjelang pementasan adalah
musibah. Oleh karena itu seorang aktor mampu merawat dirinya untuk selalu
prima secara fisik dan mental.
Membangun kesadaran
Membangun kesadaran bahwa teater adalah kerja kolektif. Semua pendukung punya
tanggung jawab pribadi untuk berhasilnya sebuah pertunjukan. Walaupun sudah
ada standar prosedur baku semua pekerja produksi, hal terpenting adalah
tanggung jawab pribadi terhadap tugas-tugas yang sudah ditetapkan sutradara
dan produser.
Membangun keterampilan
Membangun keterampilan teater seperti berpengalaman dalam pemeranan,
penyutradaraan, artistik pertujukan seperti aspek visual dan auditif tetapi
juga memperoleh keterampilan ikutan lain seperti seni grafis, seni desain
komunikasi visual, seni tatarias dan busana, seni manajemen pertunjukan, seni
marketing dan pemasaran, publikasi, penyusunan acara, dsb.
Melalui kegiatan pemeranan akan dihasilkan pemahaman berbagai karakter manusia
dengan kekurangan dan kelebihannya.
11. Pembahasan Terkait Dengan Materi Yang Sedang Anda Baca Saat Ini Tentang DRAMA TEORI DAN PRAKTIK PEMENTASAN1. Unsur Pembeda Naskah, Struktur Drama Dan Konflik Kehidupan
Para mahasiswa bahkan memahami karakter teman sekelas dalam proses produksi,
memahami arti penting kebersamaan, kekeluargaan, dan pengorbanan.
Melalui pembuatan film opening pengganti prolog pertunjukan dalam bentuk DVD
pementasan, mahasiswa memahami proses bagaimana menyusun sinopsis cerita,
shoting script, penentuan lokasi syuting dan pengambilan gambar, serta
mengedit sebuah karya audio visual.
Melalui kegiatan penyusunan leaflet, stiker, poster, banner, mahasiswa akan
belajar seni grafis menggunakan media kertas, kain dan kaos untuk dipakai crew
produksi atau dijual kepada penonton. Melalui kegiatan pencarian sponsorship
mahasiswa belajar menjadi ahli marketing.
Melalui kegiatan seni tata busana dan tatarias wajah mahasiswa memahami proses
merawat kecantikan dan kepantasan dalam berbusana kearah kewirausahaan
kecantikan dan busana.
Melalui pembelajaran teater
Melalui pembelajaran teater mahasiswa belajar tentang kerjasama, tanggung
jawab, inovasi, dan kreativitas, dan pengorbanan dalam sebuah pementasan
teater.
Terimakasih telah membaca tulisan tentang Jenis Penonton, Apresiasi, dan Pendidikan Teater, Semoga materi Jenis Penonton, Apresiasi, dan Pendidikan Teater ini dapat berguna bagi semua.
Posting Komentar untuk "Mengenal Jenis Penonton, Apresiasi, dan Pendidikan Teater"