Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs

PROSES METABOLISME ORGANISME

Pokok Inti Materi :

1.Arti dan maksud metabolisme 2.Arti dan maksud daur Krebs 3.Arti dan maksud anabolisme 4.Arti dan maksud karbohidrat 5.Arti dan maksud katabolisme 6.Arti dan maksud lemak 7.Arti dan maksud enzim 8.Arti dan maksud protein 9.Arti dan maksud asam amino.

Tujuan pembelajaran ini adalah:

  1. Agar dapat menjelaskan enzim dan fungsinya;
  2. Agardapat menjelaskan metabolisme karbohidrat;
  3. Agardapat menjelaskan metabolisme lipida (lemak);
  4. Agardapat menjelaskan metabolisme protein;
  5. Agardapat menjelaskan hubungan metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan protein.
Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs


Metabolisme sangat penting bagi makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme adalah segala proses reak si kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut.

  1. Anabolisme Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
  2. Katabolisme Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.

Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracun menjadi senyawa yang tak beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabo lisme. Hal itu disebabkan sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam memperta hankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur meta bolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.

A. Fungsi Enzim

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organis me hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.

  1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
  2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.

Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun ke duanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.

1. Apoenzim

Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.

Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs

2. Koenzim

Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.

Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs

Sifat-sifat enzim sebagai berikut

  1. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.
  2. Efektif dalam jumlah kecil.
  3. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.
  4. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mem percepat reaksi. e. Spesifik untuk reaksi tertentu.

Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas enzim sebagai berikut.

  1. Temperatur atau suhu Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum. Apa bila suhu turun, maka aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak. Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menu run dan enzim menjadi rusak.
  2. Air Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pa da waktu biji dalam keadaan kering kegiatan enzim tidak kelihatan. Baru setelah ada air, melalui imbibisi mu-lailah biji berkecambah.
  3. pH Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat.
  4. 4. Hasil akhir Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak sama de ngan kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi. Apa bila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat akti vitas enzim.
  5. Substrat Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.
  6. Zat-zat penghambat Zat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang meng hambat aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari logam berat, seperti raksa.

Contoh-contoh enzim dalam proses metabolisme seba gai berikut.

  1. Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidro gen peroksida menjadi air dan oksigen.
    Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
    Enzim katalase

  2. Enzim oksidase Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
  3. Enzim hidrase Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya se nyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.
  4. Enzim dehidrogenase Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
  5. Enzim transphosforilase Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
  6. Enzim karboksilase Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam or ganik secara bolak-balik. Contoh pengubahan asam piru vat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piru vat.
  7. Enzim desmolase Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
  8. Enzim peroksida Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

B. Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat setelah dicerna di usus, akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosa karida dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati, dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu, dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut.

Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. 

Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbo hidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan maka banyak energi untuk kontraksi otot sehingga kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia, ATP).

Faktor yang penting dalam kelancaran kerja tubuh adalah kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa di bawah 70 mg/100 ml disebut hipoglisemia. Adapun di atas 90 mg/100 ml disebut hiperglisemia. Hipoglisemia yang serius dapat berakibat keku rangan glukosa dalam otak sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran (pingsan). 

Hiperglisemia merangsang terjadinya gejala glukosuria, yaitu ketidakmampuan ginjal untuk menyerap kembali glukosa yang telah mengalami filtrasi melalui sel tubuh. Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:

  1. hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas, berfungsi menu runkan kadar glukosa dalam darah;
  2. hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.

Macam-macam proses metabolisme karbohidrat

1. Glikogenesis

Glikogenesis adalah poses pembentukan glikogen dari glukosa. Proses pembentukan glikogen sebagai berikut.

  1. Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan enzim glukokinase dan menda pat tambahan energi dari ATP dan fosfat.
  2. Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.
  3. Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi).
  4. Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa.

Istilah yang berhubungan dengan metabolisme penguraian glukosa

  1. Fermentasi atau peragian adalah proses penguraian senyawa kimia yang menghasilkan gas. Dalam hal ini adalah penguraian karbohidrat, etanol, dan CO2.
  2. Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat men jadi piruvat.
  3. Glikolisis anaerob adalah proses penguraian karbo hidrat menjadi laktat tanpa melibatkan O2.
  4. Respirasi adalah proses reaksi kimia yang terjadi apabila sel menyerap O2, menghasilkan CO2 dan H2O. Respirasi dalam arti yang lebih khusus adalah proses proses penguraian glukosa dengan menggunakan O2, menghasilkan CO2, H2O, dan energi (dalam bentuk energi kimia, ATP) yang melibatkan metabolisme glikosis, Daur Krebs, dan fosforilase bersifat oksidasi.

2. Glikolisis

Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Karbohidrat di dalam usus yaitu glukosa setelah melalui dinding usus. Glukosa dalam darah sebagian diubah menjadi glikogen. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan terjadi secara bertingkat dan pada tingkat tertinggi dilepaskan energi melalui proses proses kimiawi (glukosa, glikogen) diubah menjadi piruvat. Piruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam metabolisme karbo hidrat. Sifat-sifat peristiwa glikolisis, antara lain: 

  1. oksidasi glikogen/glukosa men jadi piruvat laktat; 
  2. dapat berlangsung secara aerob dan anaerob; 
  3. diperlukan adanya enzim dan energi; 
  4. menghasilkan senyawa karbo hidrat beratom tiga; 
  5. terjadi sintesis ATP dari ADP + Pi.
    Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
    Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs

Pada peristiwa glikolisis aerob dihasilkan piruvat, sedangkan pada glikolisis anaerob dihasilkan laktat melalui piruvat. Proses glikolisis se cara keseluruhan ditunjukkan oleh skema pada Gambar 2.2. ini.

Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari piruvat (kebalikan glikolisis). Sifat-sifat peristiwa glukoneoge nesis antara lain: a. merupakan reaksi yang kompleks; b. melibatkan beberapa enzim dan organel sel, yaitu mitokondrion; c. terlebih dahulu mengubah piruvat menjadi malat; d. metabolisme piruvat diangkut ke dalam mitokondrion dengan cara pengangkutan aktif melalui membran. Dalam peristiwa glukoneogenesis diperlukan energi sebanding dengan 12 molekul ATP.

Pratek (Berpikir Kritis dan Inovatif)

A. Alat dan Bahan:

  1. Tabung reaksi
  2. Pemanas
  3. Reagen Benedict
  4. Glukosa, fruktosa, sukrosa, amilum

B. Cara Kerja:

  1. Siapkan empat tabung reaksi.
  2. Masing-masing tabung diisi dengan 2,5 ml Reagen Benedict.
  3. Tambahkan empat tetes larutan yang akan diperiksa (0,1 M glukosa; fruktosa; sukrosa; dan amilum/kanji 1%).
  4. Campur dan didihkan selama dua menit atau masukkan dalam pemanas air mendidih selama lima menit.
  5. Dinginkan dan periksa endapan yang terbentuk (warnanya).
  6. Reaksi positif ditandai adanya warna hijau, merah oranye (merah bata), dan endapan yang tergantung dari banyak dan kasar halusnya Cu2O yang terbentuk.

3. Daur Krebs

Piruvat diubah menjadi asam laktat, etanol, dan sebagian asetat. Asetat khususnya asetil koenzim-A dapat diolah lebih lanjut dalam suatu proses siklis yang disebut lingkaran trikarboksilat. Hal itu dikemukakan oleh Krebs (1937), sehingga disebut juga Daur Krebs. Dalam proses siklik dihasilkan CO2 dan H2O, terlepas energi yang mengandung tenaga kimia besar, yaitu ATP (Adenosin Tri Phosfat). Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Untuk lebih jelasnya, dapat diamati dalam diagram berikut ini.

Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur KrebsTahap-tahap daur asam trikarboksilat (Daur Krebs)

  1. Fase pertama, terurainya asam piruvat terlebih dahulu atas CO2 dan suatu zat yang mempunyai atom C (asetat). Senyawa kemudian bersatu dengan koenzim A menjadi asetil koenzim A.
  2. Fase kedua, bersatunya asam oksalo asetat dengan asetil koenzim A sehingga tersusun asam sitrat.

Tujuh reaksi dalam Daur Krebs

  1. Pembentukan sitrat dari oksalo asetat dengan enzim sitratsinase.
  2. Pembentukan isositrat dari sitrat melalui cis-akonitat dengan enzim akonitase.
  3. Oksidasi isositrat menjadi a-ketoglutarat dengan enzim isositrat dehidrogenase.
  4. Oksidasi a-ketoglutarat menjadi suksinat dengan enzim a-ketoglutarat dehidrogenase.
  5. Oksidasi suksinat menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase.
  6. Penambahan 1 mol H2O pada fumarat dengan enzim fumarase menjadi malat.
  7. Oksidasi malat menjadi oksalo asetat dengan enzim malat dehidrogenase.

Satu molekul asetil co-A dalam Daur Krebs menghasilkan 12 ATP. Adapun satu molekul glukosa akan menghasilkan 38 ATP.

C. Metabolisme Lipid (Lemak)

Lipid (lemak) terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak. Lipid (lemak) mempunyai peran yang sangat penting dalam proses metabolisme secara umum. Be berapa peranan biologi dari lipid sebagai berikut.

  1. Sebagai komponen struktur membran.
  2. Sebagai lapisan pelindung pada beberapa jasad.
  3. Sebagai bentuk energi cadangan.
  4. Sebagai komponen permukaan sel yang berperan dalam proses kekebalan jaringan.
  5. Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran.

Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan campuran lipid yang sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks (triasilgliserol, fosfolipid, sfingolipid, dan lilin) berasal dari tanaman maupun jaringan hewan. Dalam mulut dan lambung, lipid tadi belum mengalami pemecahan yang berarti. Se telah berada dalam intestin, lipid kompleks terutama triasilgliserol nya dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan sisa.

Enzim lipase diaktifkan oleh hormon epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam empedu (terutama asam kholat dan taurokholat) yang disekresikan oleh hati. Fungsi garam tersebut ialah mengemulsi makanan berlemak sehingga terbentuklah emulsi partikel lipid yang sangat kecil. 

Oleh karena itu, permukaan lipid menjadi lebih besar dan lebih mudah dihirolisis oleh lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna. Reaksi hidrolisisnya berlangsung sebagai berikut.

Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
Hidrolisisnya

Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa menghidrolisis ikatan ester pada atom C no mor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak bebas dan monoasil glise rol. Dengan bantuan misel-misel garam empedu maka asam le mak bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin membentuk sebuah kompleks yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal. 

Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya menembus membran sel mukosal dan masuk ke dalamnya. Misel misel garam empedu melepaskan diri dan meninggalkan permu kaan sel mukosal.

Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk siklomikron. 

Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, ke mudian sampai ke hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipoprotein lipase.

Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat organik. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada ujungnya. Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu: 

  1. pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai komponen membran biologi; 
  2. sebagai molekul sumber energi. Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan ma kanan yang masuk ke dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim.

Asam lemak bersenya wa kembali dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening. Selanjutnya, lemak disim pan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk lesitin yang dihidrolisis oleh li pase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan oleh ATP menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti glukosa. Rantai karbon asam lemak diolah di dalam mito kondria sehingga dihasilkan asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam Siklus Krebs.

D. Metabolisme Protein

Emil Fisher merupakan orang pertama yang berhasil menyu sun molekul protein dengan cara merangkaikan 15 molekul glisin dengan 3 molekul leusin sehingga diperoleh suatu polipeptida. Molekul protein terdiri atas kesatuan-kesatuan kecil yang disebut asam amino. 

Asam amino yang satu dengan yang lainnya dihu bungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini akan terwujud apabila gugusan karboksil dari asam amino yang satu bergabung dengan gugusan amino dari asam amino yang lain. Di dalam penggabungan molekul asam amino itu, akan terlepas satu molekul air. Hal tersebut dapat dilihat dalam reaksi berikut.

Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs

Rangkaian tersebut dapat diperpanjang ke kiri atau ke kanan menurut kehendak kita. Jika diperpanjang ke kanan harus menyambungkan gugusan NH2, sedangkan jika ke kiri harus menyambungkan gugusan COOH. Dengan demikian, akan diperoleh molekul protein yang berat molekulnya. Penggabungan molekul-molekul asam amino itu dipengaruhi oleh kegiatan fos forilasi. 

Penyusunan protein yang merupakan bagian dari pro toplasma berbentuk suatu rantai panjang, sedangkan molekul pro tein-protein yang lain mirip bola. Hal itu disebabkan oleh banyak nya lekukan pada rantai tersebut. Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan dari enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisis pada ikatan-ikatan peptida.

Hidrolisis ini juga dapat terjadi, jika protein dipanasi, diberi basa, atau diberi asam. Dengan cara demikian, kita dapat mengenal macam-macam asam amino yang tersusun di dalam suatu protein. 

Namun, kita tidak dapat mengetahui urut-urutan susunannya ketika masih berbentuk molekul protein yang utuh. Di samping itu, asam amino dapat dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial.

Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. 

Asam amino esensial hanya dapat disintesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam amino esensial, yaitu leusin, lisin, histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin, triptofan, isoleusin, dan metionin.

Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh manusia. Contohnya: tirosin, glisin, alanin, dan prolin. Fungsi protein bagi tubuh sebagai berikut.

  1. Membangun sel-sel yang rusak.
  2. Sumber energi.
  3. Pengatur asam basa darah.
  4. Keseimbangan cairan tubuh.
  5. Pembentuk antibodi.

Konsentrasi normal asam amino dalam darah berkisar antara 35–65 mg. Asam amino merupakan asam yang relatif kuat, sehingga di dalam darah dalam keadaan terionisasi. Konsentrasi beberapa asam amino dalam darah diatur dalam batas tertentu oleh sintesis selektif pada bagian sel dan ekskresi selektif oleh gin jal. Hasil akhir pencernaan protein dalam saluran pencernaan hampir seluruhnya asam amino dan hanya kadang-kadang polipeptida atau molekul protein diabsorpsi. 

Setelah itu asam amino dalam darah meningkat, tetapi kenaikannya hanya bebe rapa mg. Hal itu dikarenakan sebagai berikut.

  1. Pencernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung lebih dari 2–3 jam, sehingga hanya sejumlah kecil asam amino diabsorpsi pada saat itu.
  2. Setelah masuk ke dalam darah, asam amino yang berlebihan diabsorpsi dalam waktu 5–10 menit oleh sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, hampir tidak pernah ada asam amino yang konsentrasinya tinggi dalam darah.

Namun, turn over rate asam amino demikian cepat sehingga banyak protein (dalam gram) dapat dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian lain dalam bentuk asam amino setiap jamnya. Pada hakikatnya semua molekul asam amino terlalu besar untuk berdifusi melalui pori membran sel. 

Mungkin sejumlah kecil dapat larut dalam matriks sel dan berdifusi ke dalam sel dengan cara lain. Namun, sejumlah besar asam amino dapat ditranspor melalui membran hanya oleh transpor aktif yang menggunakan mekanisme karier.

Salah satu fungsi transpor karier asam amino adalah untuk mencegah kehilangan asam amino dalam urine. Semua asam amino dapat ditranspor secara aktif melalui epithel tubulus pro ximalis yang mengeluarkan asam amino dari filtrat glomerulus dan mengembalikannya ke darah. Namun, pada tubulus ginjal ter dapat batas kecepatan di mana setiap jenis asam amino dapat ditranspor. 

Berdasarkan alasan ini, apabila sejenis konsentrasi asam amino meningkat terlalu tinggi dalam plasma dan filtrat glomerulus, maka kelebihan yang dapat direabsorpsi secara aktif hilang dan masuk ke dalam urine.

Pada orang normal, kehilangan asam amino dalam urine setiap hari tidak berarti. Jadi, hakikatnya semua asam amino yang diabsorpsi dari saluran pencernaan digunakan oleh sel. Segera setelah asam amino masuk ke dalam sel, di bawah pengaruh enzim-enzim intrasel akan dikonjugasi menjadi protein sel. Oleh karena itu, konsentrasi asam amino di dalam sel selalu rendah.

Penyimpanan asam amino dalam jumlah besar terjadi di dalam sel dalam bentuk protein. Akan tetapi, banyak protein intrasel dapat dengan mudah dipecahkan kembali menjadi asam amino di bawah pengaruh enzim-enzim pencernaan lisosom intrasel. 

Asam amino ini selanjutnya dapat ditranspor kembali ke luar sel masuk ke dalam darah. Beberapa jaringan tubuh, seperti hati, ginjal, dan mukosa usus berperan untuk menyimpan protein dalam jumlah yang besar.

E. Hubungan Metabolisme Karbohidrat dengan Metabolisme Lemak dan Protein

Hasil pencernaan lemak (asam lemak dan gliserol) dan protein (asam amino) masuk ke dalam jalur respirasi sel pada titik titik yang diperlihatkan. Beberapa titik yang sama bekerja untuk mengalirkan kelebihan zat intermedier ke dalam jalur anabolisme ke sintesis lemak dan asam amino tertentu.

Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs
Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs

Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hasil dari Siklus Krebs adalah energi ATP, CO2, dan H2O. Hal itu terjadi pada makhluk hidup aerob, sedangkan pada makhluk hidup anaerob tidak menggunakan metabolisme Daur Krebs sebagai penghasil energinya.

Glikolisis anaerob adalah proses penguraian karbohidrat menjadi laktat melalui piruvat tanpa melibatkan O2. Fermentasi alkohol adalah proses oksidasi glukosa yang menghasilkan etanol dan CO2.

RANGKUMAN

  1. Anabolisme adalah proses-proses pe nyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
  2. Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa senyawa organik melalui proses res pirasi.
  3. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma. Enzim terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
  4. Apoenzim merupakan bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim.
  5. Koenzim merupakan gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoen zim dan berfungsi untuk menentukan sifat dari reaksinya.
  6. Faktor-faktor yang memengaruhi en zim dan aktivitasnya, antara lain tem peratur atau suhu, air, pH, hasil akhir, substrat, dan zat-zat penghambat.
  7. Contoh-contoh enzim dalam proses metabolisme, antara lain enzim katalase, oksidase, hidrase, dehidrogenase, transphosforilase, karboksilase, des molase, dan periksodase.
  8. Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O.
  9. Macam-macam proses metabolisme karbohidrat, yaitu glikogenesis, gliko lisis, dan Daur Krebs.
  10. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas rantai panjang hidro karbon dan gugus karboksilat yang terikat pada ujungnya.
  11. Peranan fisiologis asam lemak pem bentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai komponen membran biologi, dan sebagai molekul sumber energi.
  12. Molekul protein terdiri atas kesatuan kesatuan kecil yang disebut asam amino. Asam amino ada dua macam, yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial.
  13. Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan harus dida tangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel tubuh manusia tidak dapat men sintesis sendiri. Contoh: leusin, lisin, histidin, arginin, valin, treonin, fenila lanin, triptofan, isoleusin, dan metionin.
  14. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh manusia. Contoh: tirosin, glisin, alanin, dan prolin.

UMPAN BALIK

Setelah mempelajari mengenai proses metabolisme orga nisme, tentu kalian dapat menjelaskan mengenai hal-hal berikut:

  1. enzim dan fungsinya;
  2. metabolisme karbohidrat;
  3. meta bolisme lipida (lemak);
  4. protein;
  5. hubungan metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan protein.

Apabila ada hal-hal yang menurut kalian belum bisa me nguasainya, bacalah kembali materi di depan dengan cermat. Carilah referensi-referensi pendukung dan mintalah bimbingan guru.

Posting Komentar untuk "Contoh dan Proses Metabolisme Organisme, Enzim, Apoenzim, Koenzim, Glikogenesis, Glikolisis, Daur Krebs"