Sejarah Nias. Dalam artikel ini akan mengulas sebuah sejarah asal usul leluhur SUKU NIAS yang berada di salah satu daerah kepulauan di Sumatera Utara, Indonesia. Administratif Pemerintahanya dipisah jadi 4 kabupaten & 1 kota. Nias tersohor sebagai surga peselancar & budaya megalitik kunonya yg eksotis.
Di Pulau Nias kalian dapat menemukan berbagai kebahagiaan ketika berada disana. Keindahan alam dan Keberagaman Budayanya, Adat Istiadatnya bahkan objek destinasi wisatanya sangat mengagumkan.
Namun disisi lain, ada sebuah kisah sejarah awal mulanya suku/orang nias ini berada. Banyak cerita, penelitian bahkan mitos tentang fakta tentang masyarakat nias yang sampai saat ini masih menjadi misteri. Berikut penjelasan Fakta dan Mitos Sejarah Asal Usul Suku Nias Sesungguhnya!!!
Fakta Sejarah Asal Usul Suku Nias
Suku Nias merupakan sekelompok masyarakat yg hidup diwilayah pulau Nias. Suku Nias sendiri dikenal dengan sebutan “Ono Niha” (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) & pulau Nias sebagai “Tanö Niha” (Tanö = tanah).
Masyarakat suku Nias hidup dalam lingkungan adat & kebudayaan yg tinggi. Fondrakö merupakan hukum adat istiadat tradisional oleh suku nias. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik yang dibuktikan dengan banyaknya peninggalan sejarah yang bersifat ukiran pada batu-batu besar yg ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai saat ini.
Baca Juga: Tempat Wisata di Medan yang Lagi Hits
Edwin M. Loeb dalam bukunya berjudul Sumatra mengatakan bahwa sejarah orang nias telah ada dalam catatan kuno dari perjalanan Arab dan Persia. Seorang pedagang yang berasal dari Persia menuliskan bahwa ada sekelompok suku pedalaman yang dikenal dengan Niyan (Nias saat ini) sebagai pemburu Kepala Manusia. Dalam sejarahnya suku nias sebagai tempat merekrut budak yang berasal dari pesisir barat Sumatera.
Mitos & Legenda Suku Nias dalam Cerita Lisan
Manusia yang pertama kali ada di Pulau Nias?
1. RaJa Sirao
Mitos asal usul Orang Nias konon katanya berasal dari "Sigaru Tora'a" yang merupakan pohon kehidupan berasal dari wilayah Teteholi Ana’a. Orang (manusia) yang pertama kali ada di Pulau Nias adalah anak dari Raja Sirao.
Raja Sirao memiliki 9 orang putra dan diperintahkan untuk keluar berkelana dari Teteholi Ana’a guna mendapatkan tahta Kerajaan yang dianggap sampai saat sebagai manusia pertama menempatkan diri di Pulau Nias.
2. Manusia dari Bawah (Niha Moroi Tou)
Tak pasti siapa nama dari Manusia yang menguni gua pada zaman Mesolitikum. Budaya epi-paleolitik (Hoa Binh) yang berasal dari Negara Vietnam. Gua yang dihuni tersebut adalah Gua Tögi Ndrawa yang berada di daerah dekat Gunungsitoli pada tahun 1999.
Gua Tögi Ndrawa merupakan Gua orang asing yang sudah ada lebih 12.000 tahun yang lalu. Luluhur atau nenek moyangnya disebut sebagai Latura Danö atau Nazuwa Danö atau Ba’uwa Danö. Penelitian DNA patriliniar (Y-Chromosom) keturunan mereka tidak ditemukan. Gen mereka belum ditemukan pada masyarakat Nias yang hidup saat ini
3. Manusia Berkulit Putih (Niha Safusi)
Leluhur mereka adalah Bela, & mereka disebut sebagai Ono Mbela (anak dari Bela). Ekskavasi terhadap Gua Tögi Ndrawa dilakukan, dikarenakan tradisi lisan berbicara mengenai manusia gua. Ternyata benar. Tradisi lisan tak boleh diremehkan. Lebih banyak lagi tradisi lisan berbicara mengenai suku Ono Mbela, yakni manusia yg hidup diatas pohon.
Mereka pemilik hutan & marga satwa dirimba (sokhö utu ndru’u). Manusia etnis / suku lain yg hendak memburu dihutan, harus minta izin terhadap mereka bersama memberi persembahan (sesajen). Pada thn 1985 tetap mampu dilihat persembahan yg diletakkan terhadap bawah pohon.
4. Kelompok etnis di sungai (Cuhanaröfa)
Nenek moyang mereka dalam tradisi lisan Nias disebut Cuhanaröfa.
5. Kelompok etnis kepala besar Sebua Gazuzu)
Nenek moyang mereka dianggap sebagai iblis atau roh jahat yang suka memangsa dikenal dengan sebutan Nadaoya.
6. Kelompok etnis di bawah dasar air terjun (Sihambula)
Nenek moyangnya disebut Sihambula, yang hidup di bawah tanah air terjun dan awuwukha, yang tinggal di jurang yg terjal.
7. Kelompok Etnis Bawah Air (Barö Nidanö)
Sebagian besar kemungkinan yang dimaksudkan di sini adalah orang atau suku yang telah tenggelam karena tsunami. Istilah lainnya dalam bahasa Nias adalah Bekhu Nasi
Siapa orang-orang ini dan apakah benar-benar ada? Pasti ada orang di pulau itu sebelum kelompok etnis saat ini tiba. Ini dikonfirmasi oleh rekaman historis dan penelitian arkeologi.
Beberapa kelompok yang dijelaskan hanya bisa menjadi kisah mitologis, tetapi yang lain, terutama yang tinggal di gua dan pohon, benar adanya. Ini mungkin akan menjadi kelompok Austronesia yang terisolasi di Nias. Beberapa orang Nias sekarang memiliki rambut keriting yang bisa menjadi hasil dari GEN.
Sejarah Awal Suku Nias di Indonesia berdasarkan Penelitian DNA
Sejarah asal usul nias berdasarkan hasil penelitian DNA ditemukan oleh Mannis van Oven, mahasiswa doktoral dari Department of Forensic Molecular Biology, Erasmus MC-University Medical Center Rotterdam.
Dia menjelaskan hasil penemuannya di Instansi Biologi Molekuler Eijkman mengatakan bahwa Leluhur suku/orang nias berasal dari Taiwan lewat jalur Filipina 4.000-5.000 tahun waktu lalu yang masih serumpun dengan bangsa Austronesia.
Mannis van Oven melakukan penelitian 440 sampel DNA masyarakat Nias di 11 desa seluruh pulau nias. Populasi yang diteliti kromoson Y dan mitokondria-DNA suku/orang Nias sangat mirip dengan masyarakat Taiwan dan Filipina.
Sayangnya, masyarakat Nias kuno yang berada di Goa Togi Ndrawa, Nias Tengah tidak diketemukan jejaknya lagi karena bekas peninggalannya dari massa 12.000 tahun yang silam.
"Keragaman genetik orang Nias sangat rendah dibandingkan dengan populasi masyarakat lainnya, terkhusus kromosom Y. Ini menunjukkan hambatan (macetnya) populasi dalam sejarah Nias di masa lalu," katanya.
Studi ini juga menekankan bahwa masyarakat Nias tidak memiliki hubungan genetik dengan masyarakat di Kepulauan Andaman-Nikobar Samudra Hindia, yang geografis tetangga.
Menanggapi hasil tersebut, arkeolog Sony Wibisono dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mencatat bahwa hipotesis tentang asal usul orang Nusantara dari Taiwan telah diajukan sejak lama, misalnya oleh Peter Bellwood (2000). Pendapat Bellwood didasarkan pada bentuk gerabah yang sama.
“Persoalannya apakah migrasi dari Taiwan ke Nusantara, termasuk Nias, itu satu arah atau dua arah,” tambahnya. Sony penasaran dengan migrasi Austronesia dari Taiwan ke Nias. Migrasi Austronesia ke Nusantara, menurut Herawati Sudoyo, Wakil Direktur Lembaga Eijkman sekaligus pembicara, masih menjadi misteri.
“Mereka secara logis melakukan perjalanan dari Filipina ke Kalimantan dan Sulawesi. Namun, informasi genetik dari Kalimantan dan Sulawesi masih langka. Dia menyatakan bahwa "masih ada hubungan yang hilang.
" Hanya suku Banjar yang diperiksa genetiknya di Kalimantan, menurut Hera. Mereka adalah orang Melayu, menurut hasil penelitian. Hanya Sulawesi Selatan yang diperiksa di Sulawesi. Dia menyatakan, "Masih banyak penelitian yang harus dilakukan."
Artikel Nias Lainnya:
Posting Komentar untuk "Beginilah Fakta dan Mitos Sejarah Asal Usul Suku Nias Sesungguhnya!!!"